1. Salah satu asumsi yang digunakan dalam Teori Lokasi Industri oleh Alfred Weber adalah ....
a. produk yang dihasilkan memerlukan daerah pasaran yang luas
b. biaya pengangkutan barang lebih murah daripada pengangkutan bahan baku
c. biaya transportasi dapat ditentukan berdasarkan fungsi dari berat produk dan jarak
d. bahan baku yang dibutuhkan dapat tahan lama
e. banyak dibutuhkan tenaga kerja yang murah
PEMBAHASAN:
Asumsi yang digunakan Alfred Weber dalam teorinya adalah meminimalkan biaya.
2. Kenampakan pematang pantai yang terdapat di dataran endapan pantai memiliki potensi fisik sebagai lokasi permukiman karena ....
a. mudah dijangkau dan terhindar dari risiko genangan
b. air tanahnya tawar dan terhindar dari risiko wabah malaria
c. terhindar dari risiko genangan dan wabah malaria
d. air tanahnya tawar dan terhindar dari risiko genangan
e. tanahnya subur dan lokasinya mudah dijangkau
PEMBAHASAN:
Wilayah pantai yang dimanfaatkan sebagai wilayah permukiman reliefnya landai, pondasi kokoh, dan jaringan jalan.
3. Jumlah penduduk kota A 25.000 jiwa, dan penduduk kota B 75.000 jiwa. Jarak kedua kota tersebut 80 km. Berdasarkan Teori Titik Henti (Breaking Point Theory), maka pusat pelayanan yang paling strategis antara kedua kota tersebut berjarak ... dari kota A.
a. 29,28 km
b. 46,19 km
c. 47,19 km
d. 50,72 km
e. 51,56 km
PEMBAHASAN:
Titik Henti (Breaking point Theori)=
4. Aplikasi penginderaan jauh yang diintegrasikan dengan sistem informasi geografis dapat digunakan untuk mengkaji berbagai fenomena hidrologis, KECUALI ....
a. identifikasi total suspended particle matter (TSPM)
b. estimasi simpanan air dalam danau/waduk
c. estimasi kelembaban tanah
d. estimasi kedalaman perairan laut dangkal
e. estimasi debit air sungai
PEMBAHASAN:
Karena Suspended Particulate Matter (SPM) adalah polutan berbahaya yang umumnya diakibatkan oleh kontribusi bahan buanngan dari asap kendaraaan dan mesin pabrik. Lebih ke penanganan udara (Atmosfer).
5. Faktor yang bukan menjadi penyebab timbulnya kutub panas di kota-kota besar adalah ....
a. wetland area
b. kepadatan lalu lintas
c. daerah terbangun
d. aktivitas penduduk
e. kegiatan industry
PEMBAHASAN:
Kutub panas (heatland) terjadi akibat aktivitas masyarakat yang merusak lingkungan, kegiatan industri, kepadatan lalulintas, penggundulan hutan untuk membuat daerah terbangun yang menyebabkan daerah resapan air berkurang. Sehingga suhu udara menjadi lebih tinggi.
6. Curah hujan di Pulau Sumatera memperlihatkan pola keruangan sebagai berikut, KECUALI ....
a. hujan tahunan di Sibolga lebih besar dibanding hujan di Medan
b. hujan tahunan di Danau Toba lebih besar dibanding hujan di Danau Ranau
c. hujan tahunan di Banda Aceh lebih besar dibanding hujan di Lampung
d. hujan tahunan di Palembang lebih besar dibanding hujan di Muaraenim
e. hujan tahunan di Dumai lebih besar dibanding hujan di Bakauhuni
PEMBAHASAN:
Pola keruangan Curah hujan Di Indonesia, semakkin ke timur hujan semakin sedikit. Untuk Palembang dan Muaraenim berdasarkan BMKG memperoleh curah hujan yang sama yaitu Rendah.
7. Relief permukaan bumi di Pulau Jawa lebih kompleks dibandingkan dengan permukaan bumi di Kalimantan. B
SEBAB
Gunung
api di Jawa lebih banyak dan wilayah datarannya lebih sempit. B
PEMBAHASAN:
Ada hubungannya.
Perbandingannya Pulau Jawa dilalui oleh Sirkum Mediterania baik itu busur luar dan busur dalam, menyebabkan Pulau Jawa lebih aktif/ sering terjadi gempa dan aktivitas gunung api. Sedangkan Pulau Kallimantan, Wilayah ini relatif lebih stabil karena tidak dilalui Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
8. Tinggi rendahnya endapan lumpur akan menentukan keberlangsungan ekosistem mangrove. B
SEBAB
Ekosistem
mangrove tersebar luas di pantai barat Sumatera. S
PEMBAHASAN:
Endapan lumpur semakin tinggi maka pertumbuhan dan perkembanngan mangrove meningkat, Proses Sedimentasi ini biasanya berada pada wilayah pantai yang relatif lebih tenang.
9. Sumberdaya ikan di Jepang sangat berlimpah. B
SEBAB
di
Jepang terdapat pertemuan arus Oyashiwo dan arus Kuroshiwo. B
PEMBAHASAN:
Ada hubungan.
Akibat dari pertemuan arus panas (Kuroshiwo) dan arus dingin (Oyashiwo) di Jepang terdapat banyak Sumber daya ikan. Air hangat, perkembangan plankton dan klorofil meningkat.
10. Obyek studi formal geografi adalah cara pandang dan cara berpikir mengenai obyek material yang melihat fenomena-fenomena yang terjadi di muka bumi dari sudut pandang keruangan. Beberapa hal pokok dalam mempelajari obyek formal geografi adalah ....
1. pola persebaran fenomena di permukaan bumi
2. interaksi dan integrasi antarfenomena
3. perkembangan yang terjadi pada fenomena tersebut, baik dalam wilayah sendiri maupun antarwilayah
4. penggunaan metode kuantitatif dalam analisis
PEMBAHASAN:
Objek formal/pendekatan geografi ada tiga yaitu pendekatan keruangan, pendekatan kelingkungang dan pendekatan kompleks wilayah.
11. Ciri-ciri kehidupan tradisional di wilayah rawa adalah ....
1. pemanfaatan sumber air bersih yang berasal dari hujan
2. kegiatan menanam di dekat alur sungai
3. penanaman sagu
4. pengembangan persawahan pasang surut pada rawa yang airnya berwarna merah
PEMBAHASAN:
Wilayah rawa/gambut/organik/organosol= wilayah yang PH tanahnya rendah (asam) karena air rawa tidak mengalir/tergenang, tidak subur/ kurang baik untuk pertanian, memanfaatkan air hujan sebagai air bersih.
12. Kota yang pada awal perkembangannya merupakan pusat perkebunan adalah ....
1. Ambarawa
2. Deli Serdang
3. Subang
4. Pangkal Pinang
PEMBAHASAN:
-Ambarawa= kopi
-Deli serdang= kelapa sawit, karet
-Subang= karet
-Pangkal Pinang= tambang timah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar